16 Apr 2012

SALAH PAHAM


Siang yang terik. Ayah baru saja tiba di rumah.
Biasanya ibu segera membawakan minuman untuk ayah.
 Tapi kali ini, adik perempuanku menyerobot. Ia ingin menyuguhkan segelas air putih untuk ayah.
Kulihat ia tergopoh-gopoh dari dapur. Tangannya membawa segelas air putih.  Tapi kupikir, ia keliru memegang gelasnya. Lima jemarinya yang mungil,  meraup gelas menutupi permukaannya.  Menurutku, itu tidak sopan.
“Dik, kalau bawa gelas pegang pantatnya yaa!...” Aku berseru meluruskan kekeliruannya.
 Serta merta, adik memegang pantatnya sendiri yang montok. Wajahnya tampak lucu saat ia bingung seperti itu.
"Pantat gelas, Dik. Bukan pantatmu,"
"Gelas punya pantat?" tanyanya sambil membelalakkan mata.
Tanpa banyak bicara, kuambil gelas dari tangannya. Kutunjukkan bagaimana caranya memegang gelas yang benar.
Ah, adikku memang lucu.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar