Oleh
Irma Irawati
Duluuu
sekali, saat saya masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, sekitar tahun 1988. Saya
suka mendengar orang-orang dewasa bersenandung lagu qasidah yang isinya
menceritakan gambaran ajaib tahun 2000 an. Ada yang masih ingat nggak? … Kalau kita
hidup sezaman pasti tahu laah. Saya ingatnya di bagian yang paling enaknya aja
sih, kira-kira isinya begini :
“Tahun dua ribu kerja serba mesin/berjalan berlari menggunakan
mesin/manusia tidur berkawan mesin/ makan dan minum dilayani mesin/sungguh
mengagumkan tahun dua ribu/namun demikian penuh tantangan,”
Kata pengarangnya, Bukhori Masroeri, lewat syair
qasidah itu ia ingin mengingatkan tantangan yang harus dihadapi sebagai dampak
yang ditimbulkan dari zaman serba mesin
itu. Nah sekarang, tahun 2000 nya sudah lewat belasan tahun. Zaman serba mesin
yang dulu hanya dalam khayalan, malah sudah jauh tertinggal dan telah meningkat
menjadi zaman serba digital. Jika zaman serba mesin, orang-orang memenuhi
kebutuhan hidupnya tinggal tekan, sedang di zaman digital seperti sekarang ini
hanya tinggal sentuh saja. Tak perlu pake tenaga.
Jika komputer adalah symbol
kemapanan di zaman serba mesin, maka gadget adalah symbol kemapanan di zaman
serba digital ini. Semua orang berlomba-lomba memilikinya. Para produsen juga
tak mau kalah. Mereka berlomba meningkatkan kecanggihan aplikasinya. Tentu saja
agar produk mereka mendapat tempat nomor satu di hati para konsumen.
Ada perusahaan yang hanya menjual
gadgetnya saja, dan pengguna harus membeli konten sesuai keiinginan. Ada juga
yang hanya menjual konten saja. Nah, kalau ada perusahaan digital yang
menawarkan gadget bundling konten bagaimana? Mmh, boleh juga tuh. Tapi bagi saya
sih lihat kontennya dulu. Kalau kontennya cuma buat seru-seruan saja dan bahkan
membuat kita tambah lalai, kayaknya nanti dulu deh. Saya mending pilih gadget
saja, dan bisa diisi konten sesuai keinginan.
Tapi kalau gadget bundling konten
ini benar-benar menyediakan fasilitas yang bakal saya gunakan setiap saat,
nambah wawasan, dan memperbaiki kualitas keimanan, kenapa tidak? Apalagi dengan
posisi saya sebagai emak-emak, yang merupakan madrasah pertama dan utama bagi
anak-anaknya. Apa hubungannyaaaa? Ya ada lah. Kan anak-anak sekarang udah mulai
tuh berakrab-akrab ria dengan gadget. Bayi yang masih hitungan bulan saja melihat dunia, udah langsung bisa pegang gadget. Dan bukankan seorang muslim itu
menganjurkan untuk mendidik anak sesuai dengan zamannya? Dan sekarang zamannya
gadget, anak-anak harus tahu cara memanfaatkan kemudahan yang ditawarkannya.
Kalau zaman saya kecil dulu, belajar
ngaji pake al-Qur’an tipis yang halaman awalnya terdiri dari beberapa lembar huruf
hijaiyah yang harus dieja dan ditunjuk pake sepotong lidi. Lalu di zaman mesin
anak-anak mulai pake iqra bergambar kakek di cover belakangnya, nah di zaman
digital ini, apa salahnya kalau kita manfaatkan gadget untuk belajar iqra?
Jadi, ok lah. Intinya saya mau gadget bundling
konten islami. Yang menyediakan al-qur’an, hadits, atau tanya jawab keislaman,
panduan haji, panduan ramadhan, dzikir pagi dan sore, belajar iqra, nasyid-nasyid
penyubur ruhiyah dan membangkitkan semangat berislam, apalagi ditambah mutaba’ah
atau evaluasi harian yang mendorong kita untuk menghisab amalan ( Nggak
berlebihan sih, bukankah kita dianjurkan untuk menghisab diri kita sendiri
sebelum dihisab oleh Allah?). Trus apa lagi ya? O ya, majalah-majalah islami dan
buku-buku keislaman.
![]() |
Membaca Hadits Arbain pake Gadget |
![]() | ||
Dzikir Pagi Sore |
Dan yang paling penting, semua itu sudah tersedia. Seperti makan di
rumah makan Padang. Mereka hidangkan semua, dan kita tinggal pilih yang mana
yang kita mau. Tak perlu diunduh lagi. Karena lagi-lagi, mengingat saya yang
emak-emak ini pastilah ingin sesuatu serba mudah. Paling bete kalau sudah
cape-cape mengunduh murattal al-Qur’an dengan qaari’ favorite seperti
al-muaiqly, eh tiba-tiba hilang saat gadget itu diapdet ke iOs terbaru.
Sebelum saya akhiri tulisan ini,
sebagai seorang muslim saya menyambut gembira jika ada perusahaan digital yang
menawarkan gadget bundling konten yang islami. Berharap, dengan adanya produk
itu, kita bisa menambah keimanan dan ketaqwaan. Tak ada lagi alasan sibuk atau
bermalas-malasan untuk menambah tabungan amal. Karena bagi kita, apapun yang
kita lakukan, dimanapun dan kapanpun, pada hakikatnya sedang meniti jembatan untuk
mendekat kepada Allah. Untuk mencari ridlaNya.
Tulisan ini diikut sertakan pada Parade blog yang diselenggarakan oleh Syaamil Qur'an dan Pameran Buku Bandung
Tulisan ini diikut sertakan pada Parade blog yang diselenggarakan oleh Syaamil Qur'an dan Pameran Buku Bandung
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNWONPXhNQdMZPDvBfl-h2GMBjsaPaRxm4fW9ELRrlHboyvxmKa3OJWiMsMyh58IGqbGVTvAX_fxNjbrvE-gegLW_KrD0TeTJhdmIG9UBd_b_6kmC3gDIXoicU1i-hPXceCr0yJ0L7RBo/s1600/widget-lomba.jpg)
Kalo ga salah grupnya Nasida Ria, ya, teh? Yang populerin lagunya Anakku itu. AKu malah lebih bnyak ngoprek netbook sih daripada HP.
BalasHapushehe, iya teh efi. Grup nasida Ria ya. Meni waas nya.
BalasHapusjaman sekarang ngaji pakai gadget practice ya....selamat ya mak, aku juga ikutan loh
BalasHapusBetul, Mak Ida. Malu ya, kalo masih keteteran #tunjuk diri sendiri. Makasih udah berkunjung ya, Mak. saya kunjungi balik yaa
BalasHapushe eh mantaaaaaap
BalasHapusmakasiih Mak Naqi. sukses buat Mak Naqi yaa
HapusEaaa, itu lagu yang sering saya nyanyiin waktu kosidahan, Mbak :D
BalasHapusYay, kebayang deh.. saat Mak Izzah pukul rebana nya
HapusHaha...buku iqra bergambar hologram kakek? Btw, makasih ya Kek. Hihi...teh Irma ada2 saja deh :D
BalasHapushehe.. betul Teh Yas, kita harus berterima kasih sama Kakek yg di cover Iqra itu. anak Indonesia jadi nggak buta huruf al-Qur'an
Hapusall in gadget, yang penting kaya manfaat yaa teh irma :)
BalasHapusLeres pisan Teh Tian
Hapusbikin mupeng ya mba gadget seperti itu :)
BalasHapusMak Indrayanti... Iya, Mak. Pastinya.hehe...pasti mak-mak jadi pada rajin ngaji dan baca hadits yaa. Terima kasih atas kunjungannya ya, Mak.
Hapus