16 Nov 2013

Saatnya GANTI Pasta Gigi




Oleh : Irma Irawati

Dalam hal apapun, saya termasuk orang yang tak mudah beralih dan tak gampang tergoda. Termasuk dalam hal-hal pemakaian suatu produk ataupun mode. Saya tak mau dibilang korban iklan, apalagi korban mode. Tak apalah jika kebiasaan saya itu dibilang konservatif, kurang gaul, apalagi kurang  up date. Karena bagi saya, sesuatu itu yang penting enak dipakai, nyaman digunakan, dan pantas dikenakan. Bukankah  sesuatu yang pantas dipakai oleh orang lain, belum tentu pantas di saya?  Sesuatu yang cocok di orang lain, belum tentu juga cocok di saya. Prinsipnya, saya selalu ingin  mejadi diri sendiri dan tak mau mengekor apalagi membebek.
Nah, prinsp itu saya pegang teguh untuk berbagai hal termasuk dalam menata rumah tangga. Mulai dari yang besar sampai hal terkecil, seperti urusan kebutuhan di kamar mandi. Mulai dari sabun, pasta gigi, shampo dan yang lainnya. Kami tak pernah berani mencoba-coba hal yang baru. Alias selalu setia pada yang biasa digunakan secara turun temurun.
Namun kali ini, sebuah produk pasta gigi, mampu menggoyahkan kesetiaan  yang saya pegang selama 35 tahun. Ampuun deh, ibarat pepatah yang beredar di kalangan orang sunda “Halodo Sataun, lantis ku hujan sapoe” artinya “Kemarau setahun, langsung basah dengan hujan sehari.”  Ya, begitulah. Karena pasta gigi ini benar-benar membuat saya tergiur. Asli, bukan mengada-ada. Apalagi sampai didramatisir. Mau tahu nggak, pasta gigi apa yang bikin kesetiaan saya goyah itu? Tiada lain, adalah Systema- Advance Oral care System.

Bagaimana Ceritanya Sampai Tergiur?
Begini ceritanya, kenapa saya sampai tergiur dengan pasta gigi itu. Yang pasti bukan karena iklannya di televisi yang bikin nendang, dengan seruan sang Brand Ambassador Systema Oral Care nan cantik jelita, yakni Mbak Maudy Koesnadi bersama robot canggih yang super keren. Tapi karena saya menyimak baik-baik penjelasan ahli gigi terkemuka di Indonesia, yakni Prof. Armasastra Bahar, drg, Ph.D dan  Dokter gigi yang didatangkan langsung dari Jepang, yakni DR. Yasushi Fukuda, seorang professor R & D Lion Jepang, yang saat itu menjadi nara sumber di acara launching Systema, yang diselenggarakan di Central Park.
Meski penjelasan  DR. Fukuda saat itu menggunakan bahasa jepang, tetapi diterjemahkan dengan sangat runut oleh Mbak Dewi sebagi hostnya. Katanya, Systema nano Oral Care Advance ini adalah produk  Jepang nomor satu di dunia sejak dua puluh tahun yang lalu. Tahu sendiri laah, produk Jepang kan selalu kereen dan top banget. Mulai dari barang-barang kecil, makanan, elektronik, sampai kendaraan sekalipun, produk Jepang selalu unggul dibanding yang lain. Nah demikian juga dengan pasta gigi Systema Nano ini.
Yang paling melekat di benak saya tentang keunggulan Systema yang dipaparkan oleh nara sumber, yakni tentang bagaimana  Systema itu  memberikan perlindungan terhadap gigi. Antara lain :
1.      Membantu memperbaiki gigi berlubang dalam dua minggu
2.       Membantu memperkuat gigi
3.      Membunuh  bakteri
4.      Membantu mengurangi plak
5.      Menjaga gusi tetap sehat
6.      Menetralisir asam di mulut
7.      Mengurangi bau mulut
8.      Melindungi gigi secara menyeluruh









Sederet keunggulan yang saya sebutkan di atas, ternyata betul-betul saya rasakan saat itu juga. Karena pada saat launching Systema  di Central park, penyelenggara juga menyediakan fasilitas untuk mencoba. Saya yang sedang merasa nggak nyaman dengan mulut saya, karena sedang mengalami radang, terus nyoba pasta giginya. Kok langsung plong ya? Beneran deh. Mulut yang tadinya serasa kaku seperti digembok, langsung terasa segar. Belum lagi pasta giginya yang langsung lumer di mulut. Bikin mulut saya berasa ringan. Dan ternyata, apa yang saya rasakan itu, sama-sama dirasakan juga oleh putri saya yang saat itu ikut ke acara. Pas nyampe rumah, dia juga jadi keranjingan gosok gigi. Padahal biasanya mesti selalu diingatkan. 
Percobaan saat launching, ternyata bikin saya ketagihan. Dan selanjutnya, Systema mulai menjadi penghuni rak gantung,  yang harus selalu ada di kamar mandi. Hasilnya, putri saya yang biasanya sering mengalami gingivitis atau radang gusi, ditandai dengan gusinya yang sering bengkak, mulai nggak ngeluh lagi. Rupanya, radang gusinya benar-benar sudah hilang. Jadi udah bisa bilang godbye gingivitis deh, sejak rajin gosok gigi dengan Systema Nano Oral Care Advance. 


  Wah beneran nggak nyesel, saat itu saya hadir jauh-jauh ke Central park. Karena para nara sumber keren itu telah membuka mata saya untuk move on. Caileee bahasanya. Ya iya laah. Tadinya kan saya fanatik banget dengan satu merk turun temurun itu. Sampai suami saya juga ikut-ikutan mengganti pasta giginya. Bahkan bukan hanya itu, dia juga suka dengan sikat gigi Systema Power Clean. Karena sikatnya yang berbulu halus dan micro clean, memberi efek pembersihan secara menyeluruh dan memiliki daya bersih superior sepanjang garis gusi. Wow, keren sekali kan? Dijamin bisa mencegah gigi berlubang tuh kalau sikat giginya seperti itu.
Oh ya, pasta giginya itu ada dua varian rasa. Jadi bisa ganti-ganti kalau sesekali merasa bosan. Ada yang berwarna pink, yaitu spring fresh. Dan berwarna biru, yakni Menthol  Freeze. Keduanya memberikan sensasi kesegaran lembut dan tahan lama. Nano calcium,  Erythritol dan Micro Foam nya bekerja  aktif  membersihkan dan melindungi gigi secara menyeluruh.  Catat deh, pasta gigi ini  Micro Foam. Otomatis nggak banyak busa karena ada unsur detergen. Beuh, emangnya nyuci pakaian ya pakai detergent segala.
Apabila ada yang merasa tak lengkap, jika tidak kumur-kumur pakai mouthwash  setelah gosok gigi. Jangan khawatir, Systema juga ada produk mouthwashnya lho. Hemh, mouthwashnya ini dijamin bakalan menyegarkan nafas lebih lama karena didukung oleh 3 kandungan aktif flouride, IPMP dan GK2. Apaan tuuh?...
IPMP itu berpungsi  membunuh bakteri dengan menembus lapisan biofilm terdalam sehingga melindungi gigi. Lalu mencegah penumpukan plak pada gigi dan melawan serta mencegah bau nafas tak sedap.
Sedangkan GK2 berfungsi melindungi dan gusi dari penyakit periodental serta mencegah radang gusi.
Tuh kan, benar-benar komplit ya? Jadi nggak salah kan kalau saya berpindah ke lain hati? Karena saya mau bilang godbye gingivitis! Dan ikut meneriakan GANTI ! perlindungan gigi anda ke Systema Advance Oral care System. Yakin deh nggak asal berseru dan Cuma ngekor-ngekor nggak jelas. Tapi karena saya sudah merasakan khasitanya.   
 


14 Nov 2013

Semua Orang Pasti Menginginkan Acer Aspire E1 Series



Oleh : Irma Irawati
Siapa Yang Paling Berhak?

Yakin deh, semua orang pasti tunjuk tangan saat ditanya “siapa yang paling berhak memiliki Acer Aspire E1 Series?” Ya, siapa sih yang nggak ngiler dengan penampilan Aspire E1 Series yang didukung performa Intel® Processor di dalamnya. Semua pasti ingin   “tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya”.
Beneran kan, pasti semua orang berlomba untuk memilikinya. Termasuk saya!  Meski saya  hanya seorang Emak yang tak terikat pekerjaan di belakang meja seperti di perusahaan atau kantoran, tapi sungguh deh, saya sangat  ngiler dengan notebook versi baru yang slim seperti Aspire E1 Series ini. Karena jangan dikira yaa, Emak-emak sekarang justru  banyak melakukan kegiatan yang tak bisa lepas dari notebook. Bukan untuk sekadar gaya-gayaan atau latah dengan euforia para Emak yang sedang trend dengan beragam gejet di tangan. Tapi lebih karena kebutuhan.
Saya butuh  Acer Aspire E1 Series, karena notebook yang satu itu akan meringankan beban saya.  Ringan saat harus membawanya ke manapun saya  pergi,  dan meringankan pikiran saya saat dihadapkan pada setumpuk  deadline tulisan yang saling berkejaran. Meski deadline itu adalah patokan yang saya buat sendiri.
Dengan Acer Aspire E1 Series, saya tetap bisa leluasa mengawal krucil beraktifitas, atau bepergian bersama keluarga dengan sepenuh hati tanpa memikirkan  tulisan yang nanggung dan belum tuntas, karena sudah tentu setumpuk tulisan itupun mengikuti langkah saya. Di manapun dan kapanpun, saya tetap bisa bercengkrama dengan ribuan huruf dan kata-kata.


kemana-mana bawa pasukan seperti ini, tak akan repot lagi kalau notebook yang dibawanya Acer Aspire E1 series
Berbicara tentang merasa berhak atau layak memiliki Acer Aspire E1Series, tentu semua Emak Penulis, merasa paling berhak mendapatkannya.  Apalagi Emak Penulis yang sekaligus berperan sebagai SuPri  a.k.a Supir Pribadi, ataupun JePri a.k.a Jemputan Pribadi, untuk mengawal anak-anak  sekolah, dan sederet jadwal les atau  menjalankan tugas Emak di luar rumah yang tak kalah padatnya dari tugas dapur. Dapat dipastikan, semua Emak ingin memiliki  si tipis yang paling keren di kelasnya ini.
 Namun bagi saya, keinginan  memiliki Acer secara gratis sebagai hadiah tak terduga, tentu harus diiringi keyakinan bahwa semua akan terjadi jika Tuhan menghendaki dan memilih saya untuk mendapatkan rezeki itu. Karena tak sehelai rambut pun jatuh tanpa seizinNya, tak selembar daun pun gugur tanpa kehendakNya. Nah seperti itu jugalah rezeki yang akan sampai ke tangan saya. Bukankah kita sering mendengar istilah, rezeki tak akan pernah tertukar. Jika sudah jatahnya saya, rezeki diujung langit pun akan tiba dengan sempurna. Namun jika bukan rezeki saya, yang sudah ada di tangan saya juga bisa terlepas dengan sendirinya. 
Keyakinan saya yang demikian itu, bukan berarti saya fatalis. Karena pada intinya tetap harus ada usaha dan doa. Masalah hasilnya, kita kembalikan pada yang Maha Mengatur.  Dan  tulisan ini adalah salah satu upaya saya untuk mendapatkan Acer Aspire E1 Series. Menulis sambil tak henti  merapal doa, agar notebook  keren itu layak saya miliki. Karena berdoa berarti meminta pada pemilik yang sebenarnya secara langsung.
Oalaah, si Emak nih. Apa hubungannya kelayakan memiliki Acer Aspire E1Series dengan berdoa, Mak? Mungkin ada yang bertanya demikian. Ya jelas ada laah. Ibarat kita berjalan melewati sebuah rumah yang dijaga oleh seekor anjing galak. Lalu kita tak bisa lewat karena takut dikejar sang anjing. Mau melempar kerikil, takutnya malah semakin menyerang.  Maka jalan satu-satunya adalah meminta bantuan pemilik anjing itu, agar  menjauhkannya dari kita yang hendak lewat. Anjing itu pasti akan menurut apa kata pemiliknya. Nah begitu pula saat kita menginginkan sesuatu. Kita minta langsung pada pemiliknya.  Karena Dia yang akan melembutkan hati orang-orang agar mau memberikan apa yang kita inginkan.  Dia yang akan melembutkan hati pemilik AcerAspire E1 Series sehingga berkenan memberikannya pada saya. Caileee, harapan melambung sekali. Hehe. Tapi seandainya nggak pun, berarti memang itu yang terbaik buat saya. 

Jika Saya Berhak Memiliki Acer AspireE1 series

Jika impian saya memiliki Acer Aspire E1 Series ini menjadi nyata, maka syukur saya berlipat ganda.  karena itu berarti, saya bisa menghadiahkan notebook yang saya gunakan sekarang untuk putra sulung yang sedang menimba ilmu di Boarding School . Suatu hari, dia pernah meminta saya agar membelikannya  notebook untuk dibawa ke asrama. Karena sebagian besar teman-temannya sudah membawa notebook dan bisa mengerjakan beragam tugas dengan mudah.
Tapi permintaannya belum saya kabulkan, karena saya memberikan persyaratan yang belum dia penuhi. Yakni, harus menghafal al-Qur’an sebanyak empat juz. Jika terpenuhi, barulah saya dan ayahnya akan membelikannya sebuah notebook baru. Dan saat ini, dia masih dalam proses hafalan dua juz.  Berarti masih agak lama  untuk merealisasian keinginannya. Padahal sekarang dia sedang sangat membutuhkan kehadiran notebook itu agar tak tertinggal saat praktek di kelas Robotic. Tapi apa daya, saya sudah terlanjur janji untuk membelikannya jika syarat terpenuhi. Meski tak tega, tapi saya harus bertahan dengan janji itu. Menunggu sampai dia memenuhi syarat.
Nah, cerita tentang janji saya itu bisa berubah jika saya yang mendapat kesempatan memiliki Acer Aspire E1 Series itu. Saya bisa meminjamkan notebook yang biasa saya pakai kepada dia yang tengah semangat belajar Robotic. Dengan demikian, dia tidak akan menganggap saya plin plan, karena yang saya berikan itu bukan notebook baru sebagaimana yang telah disepakati. Apalagi sebelumnya saya kasih judul “meminjamkan”.   Sehinga dia akan tetap mengejar hafalan empat juz agar bisa mendapat notebook baru. Dan saya sendiri bisa tenang memakai Acer Aspire E1 series yang bisa saya bawa ke mana-mana, dan membuat saya makin produktif.  Plus tambah bonus satu lagi, beban saya ringan dan makin percaya diri dengan membawa Acer Aspire E1 series yang “tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya”.
semangat menghafal al-qur'an, selain jadi anak sholeh. juga mengejar mimpi dapat notebook. :)
     
berharap makin eksis, setelah bisa bawa notebook ke Boarding



   Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.

6 Nov 2013

Menimbang Notebook untuk Hidup Seimbang



Oleh :Irma Irawati
Halaaah, apa maksudnya ini, Mak? Pakai notebook mesti ditimbang-timbang segala. Ditimbang dulu berapa kilo maksudnya?  Ya, bukan begitu juga kali, Mak. Tapi ditimbang tipis tebalnya, ditimbang keunggulannya, ditimbang juga penampilannya. Karena bagi emak yang multi profesi alias banyak kewajiban yang harus ditunaikan, enaknya sih pakai  notebook yang tipis dan ringan saja. Agar tak berat digembol saat Emak harus menunaikan tugas sebagai kurir atau saat harus traveling bersama keluarga.
Notebook adalah belahan jiwa bagi emak yang hobi menulis. Tak  bisa dipungkiri, karena notebook memang menjadi penghuni penting tas emak juga, selain dompet. Notebook juga lah yang menjadi  sahabat emak saat di dapur. Teman setia saat semedi menyelesaikan tulisan. Dan di lain waktu menjadi penghibur saat emak sedang mencurahkan perhatian untuk buah hati tercinta. Dengan notebook, emak juga  bisa mengajak si kecil nonton  film kartun, nonton youtube lagu anak-anak semasa emak kecil atau  melihat simulasi bermain playdough, dan merancang lego atau cooking class. Seru deh pokoknya.
Coba main seperti ini Pakai Aspire E1, pasti lebih seru

berharap suatu saat bisa nonton VCD pakai Aspire E1

    Karena itulah, emak  pasti ngincer notebook slim Aspire E1 Series, yang “tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya” untuk menjadi belahan jiwanya. Agar nggak nambah beban saat emak harus mengantar anak-anak ke tempat mereka belajar. Di saat anak-anak belajar di kelas, emak juga tetap bisa menulis di sela menunggu. Lumayan kan, dari pada rumpi nggak jelas, mending  ngerjain PR menulis.  Anak mendapat ilmu, emak juga tak jemu.  
Di akhir pekan, saat anak-anak minta jalan-jalan ke mall dan  asyik menikmati beragam permainan in door,  emak juga tetap bisa santai minum kopi sambil menuntaskan tulisan. Ah indahnya menjadi emak. Dengan dua tangan dan bermodal notebook tipis, emak bisa menuntaskan beragam kerjaan. Anak senang emak pun tenang, karena keasyikannya menulis tidak terganggu. Semuanya bisa dikerjakan tanpa ada yang merasa tersisihkan. Wah mantap deh kalo mood si emak selalu hebat begitu. Hasilnya pasti bikin emak tersenyum lebar, karena bisa menambah halaman tulisan setiap hari. 
Anak main di play land, emak nunggu sambil nulis.
seandainya minum kopi seperti ini sambil menulis pakai i E1 Series

Jadi, apakah emak sekarang belum seasyik itu  karena mood emak nggak stabil gara-gara notebook nya masih segede meja belajar anak TK dan nggak muat di dalam tas?  Kalau saya sendiri sih, dengan jujur akan menjawab  “ya”. Karena sering banget terhambat menulis dengan alasan ada acara mengantar anak keluar rumah, atau harus melaksanakan tugas ‘Ibu Ratu dapur’ menyalurkan pos-pos keuangan. Terkadang harus antre di bank, di kantor pos, di  bengkel, atau bahkan di Rumah Sakit. Dan karena emak nggak bisa bawa notebook yang bikin berat gembolannya, jadilah emak mengahbiskan waktu nggak jelas. Kan sayang banget tuh, waktu berjam-jam hanya dihabiskan buat ngobrol atau bahkan keluyuran di facebook.
Dengan dasar kondisi yang emak paparkan di atas ituh, emak kudu lebat merapal doa, agar suatu saat bisa kesampaian memiliki notebook  slim seperti aspire E1.  Memiliki kan tak  berarti harus merogoh kocek terlalu dalam dari kantung ajaib emak yang bertuliskan “sisa uang dapur emak”, atau honor menulis yang tak seberapa. Kalau sudah rezekinya, emak bisa merayu suami tercinta untuk menghadiahkan Aspire E1 di hari bahagia emak, seperti ulang tahun, mengenang hari pernikahan, atau kalau Allah sudah berkehendak, emak bisa mendapatkan dengan jalan yang tak terduga. Beneran lho, coba lihat teman-teman blogger  itu, Mak. Yang rajin menulis dan aktif  mengikuti berbagai perhelatan, baik itu lomba menulis atau live twit yang bikin emak  blogger kebanjiran hadiah gejet  yang super keren. Nah, siapa tahu suatu saat, kita kegiliran mendapat  berkah seperti itu. Selama kita tetap menulis, menulis, dan menulis .
Deuh, jadi makin ngiler deh dengan Aspire E 1. Saat membayangkan  list tulisan yang masih sepotong-sepotong karena terkendala  ruang dan waktu.  Hihi, banyak alasan ya? Ah nggak juga Mak, itu kan manusiawi. Nggak ada salahnya kan,  kalau menulis ini sambil membayangkan, saya tengah duduk  di meja makan  dengan notebook  aspire E1 di hadapan saya. Sementara di  atas kompor, ada rebusan kacang merah yang setengah empuk dan di kompor sebelahnya ada  wajan berisi ayam goreng yang terendam minyak, menunggu  diangkat dan ditiriskan. Hemh, asyik banget ya? Atau lain waktu, saya asyik memasak sementara putri saya asyik menyimak simulasi playdough  di layar aspire E1 yang dipangkunya. Beneran asyik kan, Mak? Kegiatann seperti ini pasti enak dipandang deh, apalagi kalau  notebooknya pakai Aspire E1 yang“didukung performa Intel® Processor di dalamnya
Kalo pake Aspire E1 mungkin nggak ngabisin tempat seperti ini

Itulah yang saya maksud menimbang notebook yang kita pakai, agar hidup kita seimbang antara pekerjaan dan hiburan. Seimbang antara kebutuhan akal, jiwa dan raga kita.  Pekerjaan rumah tangga dan pemenuhan hobi tetap berjalan, sementara hiburan juga tetap terpenuhi. Lalu apa itu hiburan bagi jiwa? Ya, saat menulis, kita bisa sambil menyimak lantunan ayat suci al-qur’an bagi seorang muslimah, atau  sambil menikmati musik kesukaan, itulah hiburan bagi jiwa. Sekali-kali, kita juga bisa nonton bareng. Karena meski tipis, Aspire E1 memiliko optical drive/DVD-RW. Nah... kurang apalagi? Semua yang diimpikan ada di notebook slim aspire E1 itu.
Beuuh, jadi makin nggak sabar menanti hari ulang tahun. Moga kesampaian dapat hadiah aspire E1 dari suami. Kudu ekstra berusaha menyenangkan hati suami ini mah. Agar impian itu bisa tercapai dalam rangka mewujudkan program keseimbangan dalam kehidupan. cailee gayanya. Hihi. Betul tidak, Mak? Tolong betulkan saja ya, Mak. Hehe, anggap saja ini mah latihan bikin proposal buat suami.
Apalagi kalau ditambah puisi seperti ini kali ya, Mak. Suami pasti semangat untuk membelikan Aspire E1.
Belahan jiwaku...
Inilah dua tangan dengan seribu tugas
Yang tak tertulis dalam diagram
Tapi tercatat sebagai ‘to do list’ di dalam hati
Seribu tugas yang tak pernah mengganggu
Kebersamaan kita
Seribu tugas yang mengantarku
Pada sebuah impian
Untuk  memiliki sahabat seperjuangan
Bernama Aspire E1
Semoga harapanku terbaca semilir angin
Dan membisikannya pada jiwamu
Lalu kau antar Aspire E1 ke pangkuanku

Hihi... judulnya puisi iseng demi Aspire E1. Siapa tahu puisi ini terbaca oleh pangeran di ruang ajaibnya.  Hingga upik abu pun bisa melek dan berdaya lewat tulisan. Lalu pangeran semakin cinta. Halaah, jaka sembung beli pertamax, kagak nyambung ya Mak! Tap apalah, yang penting.... teteep. Pertimbangan itu perlu, saat memilih notebook. Agar hidup kita tetap seimbang. Antara kerjaan, hobi, dan hiburan. Antara me time dan kebersamaan dengan keluarga tercinta.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia